Ilmu
Pengetahuan
Candi - Candi di Indonesia
Indonesia memiliki banyak candi
peninggalan sejarah, baik itu candi yang besar maupun kecil. Walaupun harus
diakui kalau tidak semua candi - candi tersebut terawat dengan baik sehingga
dibutuhkan keseriusan pemerintah serta masayarakat di sekitar candi untuk
menjaga kebersihan serta kelestarian candi - candi tersebut.
Berikut ini adalah candi - candi di
Indonesia :
CANDI SINGOSARI
Candi ini terletak di Kecataman
Singosari, Kabupaten Malang. Candi yang ditemukan pada awal abad 18 ini sempat
diberi nama sebagai candi Menara oleh orang Belanda yang menemukan candi ini
walaupun oleh masyarakat setempat candi ini diberi nama Candi Cungkup. Candi
Singosari ini merupakan makam Raja Kertanegara sebagai Bhirawa atau Dewa Syiwa
dalam bentuk karakter yang jahat. Di sebelah utara Candi Singosari ini terdapat
2 patung raksasa yang memiliki tinggi 4 meter yang disebut dengan
Dwarapala.
CANDI MUARA TAKUS
Candi ini terletak di desa Muara
Takus - Pekanbaru. Kompleks candi ini dikelilingi berukuran 74 x 74 meter.
Sedangkan di luar area candi ini juga terdapat tembok tanah yang berukuran 1,5
x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks sampai pada pinggir sungai kampar
kanan. Di dalam kompleks candi terdapat bangunan candi tua, candi bungsu,
mahligai stupa serta palangka. Hingga saat ini para pakar purbakal belum bisa
menentukan kapan pastinya candi ini dbangun. Candi ini merupakan candi buddha.
Ini merupakan bukti bahwa agama Buddha telah berkembang di kawasan ini beberapa
abad yang lalu.
CANDI SAJIWAN
Candi Sajiwan ini terletak di
sebelah selatan Candi Prambanan. Di dalam kompleks Candi Sajiwan ini dilengkapi
dengan Vihara. Ini menunjukkan bahwa candi ini termasuk ke dalam kelompok candi
- candi Buddha. Di dalam candi ini Rakriyan Sanjiwana yang merupakan nama lain
dari Sri Pramowardani, anak dari Samaratungga yang menikah dengan Rakai
Pikatan, didharmakan. Di bagian depan candi terdapat 2 patung aksasa yang
memegang gada dan ular. Sejarah mencatat bahwa pada zaman itu telah hidup
berdampingan serta saling mempengaruhi antara agama Buddha yang dianut oleh
wangsa Syailendra dan agama Hindu Siwa yang dianut oleh wangsa Sanjaya berkat
perkawinan rakai Pikatan dengan Sri Pramodawarddhani.
CANDI BOKO
Candi ini berada di sekitar candi Prambanan. Sehingga tidak heran bila terdapat kaitan cerita antara candi Prambanan dan candi Boko ini. Candi berbentuk lebih menyerupai bangunan kraton karena pada candi ini ditemukan bekas tembok benteng serta galian sejenis dengan selokan yang berfungs sebagai pertahanan. Pada candi Boko ini terdapat semacam pemukiman yang jumlahnya banyak.ehingga pengunjung yang mengunjungi candi Boko ini harus melewati gunung dan gua - gua dimana ukuran dari gua - gua tersebut tidak sama besar. Pada situs candi Boko ini pernah ditemukan patung yang menggambarkan seorang laki - laki dan perempuan berkepala dewa dan sedang berpelukan. Ini menandakan bahwa penguasa candi Boko ini merupakan penganut Hindu Siwa. Namun di dalam tembok yang mengelilingi candi juga terdapat sebuah batu dengan tulisan Nagari yang memberikan kesan bahwa terdapat pengaruh Buddha pada candi ini.
CANDI GEDONG SONGO
Candi Gedong Songo ini terletak di
desa Candi - Jawa Tengah. Kompleks candi Gedong Songo ini berada di lereng
sebelah selatan gunung Ungaran. Diperkirakan candi ini didirikan pada abad VIII
- IX. Candi bercorak Hindu ini didirikan oleh Wangsa Sanjaya. Sesuai dengan
namanya, di dalam kompleks candi ini terdapat 9 bangunan candi.
Video aneka candi di Jawa Tengah
Dalam video ini akan diperlihatkan
beberapa candi yang terdapat di Jawa Tengah
(indahf/Carapedia)
Pencarian Terbaru (100)
Candi candi di indonesia. Macam
macam candi di indonesia. Gambar candi di indonesia. Sejarah candi candi di
indonesia. Candi di indonesia. Candi muara takus. Candi candi.
Candi bercorak hindu. Candi candi
yang ada di indonesia. Macam macam candi. Candi candi hindu budha di indonesia.
Nama nama candi yang ada di indonesia. Candi candi indonesia. Nama nama candi
di indonesia.
Sejarah candi di indonesia. Nama
candi di indonesia. Candi di indonesia dan sejarahnya. Macam macam candi budha.
Kliping candi candi. Gambar candi candi di indonesia. Gambar candi.di
indonesia.
Candi bercorak budha. Gambar candi
hindu budha. Candi candi budha di indonesia. Candi sajiwan. Artikel candi candi
di indonesia. Macam macam candi yang ada di indonesia. Candi candi bercorak hindu
budha di indonesia.
10 candi di indonesia dan
keterangannya. Macam macam candi di indonesia dan penjelasannya. Gambar
peninggalan hindu dan namanya. Gambar candi dan keterangannya. Peninggalan
sejarah hindu budha beserta gambar. Gambar candi candi. Candi dan
keterangannya.
Candi bercorak islam. Candi di
indonesia bercorak budha. Macam candi di indonesia. Contoh gambar peninggalan
sejarah. Gambar candi. Gambar peninggalan hindu. Candi candi yang ada di dunia.
Sejarah candi indonesia. Candi budha
di indonesia. Semua candi di indonesia. Candi candi yang bercorak hindu budha.
Candi candi bercorak hindu. Candi gedong songo. Peninggalan gambar sejarah
beserta keterangannya.5 candi di indonesia. Candi candi di
indonesia wikipedia. 5 contoh candi bercorak budha di indonesia. Gambar gambar
candi di indonesia. Candi hindu di indonesia. Gambar dan cerita candi budha dan
hindu di indonesia. Peninggalan sejarah di indonesia.5 gambar candi indonesia. Candi
candi peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah hindu budha di indonesia dan
penjelasannya. Candi candi bercorak hindu budha. Gambar patung samaratungga.
Contoh candi bercorak hindu di indonesia. Gambar dan keterangan candi candi.
Gambar seluruh candi di indonesia.
Gambar peninggalan budha dan hindu di indonesia. Gambar gambar patung bercorak
hindu. Gambar candi peninggalan agama hindu dan penjelasannya. Gambar
peninggalan bersejarah di indonesia. Gambar dan sejarah candi candi di
indonesia. Definisi candi.
Candi candi di dunia. Macam macam
candi budha di indonesia. Gambar peninggalan hindu budha beserta penjelasannya.
Gambar dan keterangan peninggalan sejarah indonesia. Www.sejarah sejarah hindu
dan buddha serta gambarnya. Candi singosari. Candi peninggalan hindu budha di
indonesia.
Gambar candi indonesia. Candi muara
takus peninggalan kerajaan. Pengertian candi~candi di indonesia beserta
gambarnya. Contoh gambar candi yang ada di indonesia. Jenis jenis candi di
indonesia. Artikel tempat bersejarah prambanan. Peninggalan bercorak islam di
indonesia beserta dengan gambar dan penjelasanya.
Wikipedia sejarah asal candi candi
di indonesia. Rumah candi singosari. Gambar candi candi yang ada di indonesia.
Candi yang bercorak hindu. Gambar dan pengertian sejarah hindu budha di
indonesia. Candi bercorak hindu budha dan islam. Peninggalan bercorak hindu
budha di indonesia.
Contoh makalah candi candi di
indonesia. Candi di indonesia beserta pengertiannya. Foto foto candi buddha dan
hindu. Candi candi di indonesia berserta artinya. Candi bercorak agama islam.
Candi terdapat di indonesia. Candi bercorak islam di indonesia.
Candi yg bercorak hindu budha.
Gambar dan pengertian peninggalan sejarah di indonesia.
Candi Kalasan
Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening,
Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya sekitar 16 km
ke arah timur dari kota Yogyakarta. Dalam Prasasti Kalasan dikatakan bahwa
candi ini disebut juga Candi Kalibening, sesuai dengan nama desa tempat candi
tersebut berada.
Tidak jauh
dari Candi Kalasan terdapat sebuah candi yang
bernama Candi Sari. Kedua candi tersebut
memiliki kemiripan dalam keindahan bangunan serta kehalusan pahatannya. Ciri
khas lain yang hanya ditemui pada kedua candi itu ialah digunakannya vajralepa
(bajralepa) untuk melapisi ornamen-ornamen dan relief pada dinding luarnya.
Umumnya
sebuah candi dibangun oleh raja atau penguasa kerajaan pada masanya untuk
berbagai kepentingan, misalnya untuk tempat ibadah, tempat tinggal bagi
biarawan, pusat kerajaan atau tempat dilangsungkannya kegiatan belajar-mengajar
agama. Keterangan mengenai Candi Kalasan dimuat dalam Prasasti Kalasan yang
ditulis pada tahun Saka 700 (778 M). Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa
Sanskerta menggunakan aksara pranagari. Dalam Prasasti Kalasan
diterangkan bahwa para penasehat keagamaan Wangsa Syailendra telah menyarankan
agar Maharaja Tejapurnama Panangkarana mendirikan bangunan suci untuk memuja
Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha. Menurut prasasti Raja
Balitung (907 M), yang dimaksud dengan Tejapurnama Panangkarana adalah Rakai
Panangkaran, putra Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.
Rakai
Panangkaran kemudian menjadi raja Kerajaan Mataram Kuno yang kedua. Selama
kurun waktu 750-850 M kawasan utara Jawa Tengah dikuasai oleh raja-raja dari
Wangsa Sanjaya. Selama kurun waktu yang sama Wangsa Syailendra berkuasa
di bagian selatan Jawa Tengah. Pembagian kekuasaan tersebut berpengaruh kepada
karakter candi-candi yang dibangun di wilayah masing-masing pada masa itu.
Kedua Wangsa tersebut akhirnya dipersatukan melalui pernikahan Rakai Pikatan
Pikatan (838 – 851 M) dengan Pramodawardhani, Putra Maharaja Samarattungga dari
Wangsa Syailendra. (Sumber: pnri.go.id)
Lapisan
Semen Kuno
Keunikan
Candi Kalasan terdapat pada hiasan yang indah dan pahatan batunya halus. Selain
itu ornamen dan relief pada dinding luarnya dilapisi sejenis semen kuno yang
disebut Valjralepa. Menggunaan Valjralepa bertujuan untuk melindungi candi dari
lumut dan jamur. Valjralepa juga memperhalus pahatan relief dan memberi
efek warna keemasan pada Candi. Lapisan valjralepa jarang ditemukan pada
candi-candi kawasan Prambanan. Selain candi Kalasan candi yang menggunakan
Valjralepa yaitu candi Sari. Candi Sari merupakan satu rangkaian dengan pembangunan
candi Kalasan. Candi Kalasan sebagai tempat peribadatan sedangkan candi Sari
berfungsi sebagai asrama.
Nama Candi Dusun dan Desa Nama Asli Nama Lain Gunung Wukir (Jawa: "gunung berukir")
Canggal, Kadiluwih Siwalingga (?) (berdasarkan prasasti
Canggal) Borobudur
Bumisegoro, Borobudur Bhumisambharabudhara (Sanskerta:"sepuluh
tingkatan kebajikan bodhisatwa", berdasarkan prasasti Tri Tepusan) Jinalaya
(berdasarkan prasasti Karangtengah), Budur
(berdasarkan Nagarakretagama) Mendut
Mendut, Mungkid Venuvana (Sanskerta: "hutan bambu" berdasarkan
prasasti Karangtengah) Pawon
(Jawa: "dapur" atau "pa-awu-an", tempat abu) Bajranalan Vajranala
(?) (Sanskerta: "api halilintar" berdasarkan nama desa) Prambanan Prambanan
Shivagrha (Sanskerta:"rumah Siwa", berdasarkan prasasti
Siwagrha) Rara Jonggrang (legenda setempat) Sewu
(Jawa: "seribu", terkait legenda Rara
Jonggrang) Bener, Bugisan Manjusrigrha (Sanskerta:"rumah
Manjusri", berdasarkan prasasti
Kelurak dan prasasti Manjusrigrha) Ratu Boko
(Jawa: "raja Boko", terkait legenda Rara
Jonggrang) Sambirejo Abhayagiri (Sanskerta:"gunung yang aman dari
bahaya", prasasti Abhayagiri Wihara) Kalasan
Kalibening, Kalasan Kalaça (nama desa berdasarkan prasasti
Kalasan) Tara<grha> (?) (berdasarkan prasasti
Kalasan candi ini dipersembahkan untuk dewi Tara) Penataran
Penataran, Nglegok Palah (Nagarakretagama)
Jawi
Candi Wates, Prigen Jajawa (Nagarakretagama)
Jago
Tumpang Jajaghu (Nagarakretagama) Bajang Ratu (Jawa:"raja cacat") Temon,
Trowulan Çrenggapura atau Sri Ranggapura (Sanskerta:"Istana
Sri Rangga", berdasarkan Nagarakretagama,
pedharmaan raja Jayanegara) Jabung
Jabung, Paiton Vajrajinaparamitapura (Sanskerta:"Istana Wajra Jina
(Buddha) Paramita", berdasarkan Nagarakretagama)
Sajabung (Pararaton)
Candi Cetho
Candi Cetho
Candi Cetho merupakan sebuah candi
bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad
ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842.
A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi
(penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun
1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika
reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan
Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi,
Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.
Ciri-cirinya:
Pada keadaannya yang sekarang, Candi Cetho terdiri dari sembilan tingkatan berundak. Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, pengunjung mendapati dua pasang arca penjaga. Aras pertama setelah gapura masuk merupakan halaman candi. Aras kedua masih berupa halaman dan di sini terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat Dusun Cetho.
Candi Asu
Pada keadaannya yang sekarang, Candi Cetho terdiri dari sembilan tingkatan berundak. Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, pengunjung mendapati dua pasang arca penjaga. Aras pertama setelah gapura masuk merupakan halaman candi. Aras kedua masih berupa halaman dan di sini terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat Dusun Cetho.
Candi Asu
Candi Asu adalah nama sebuah candi
peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi Pos, kelurahan Sengi,
kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah (kira-kira 10 km di
sebelah timur laut dari candi Ngawen). Di dekatnya juga terdapat 2 buah candi
Hindu lainnya, yaitu candi Pendem dan candi Lumbung (Magelang). Nama candi
tersebut merupakan nama baru yang diberikan oleh masyarakat sekitarnya.
Ciri-cirinya :
Disebut Candi Asu karena didekat candi itu terdapat arca Lembu Nandi, wahana dewa Siwa yang diperkirakan penduduk sebagai arca asu ‘anjing’. Disebut Candi Lumbung karena diduga oleh penduduk setempat dahulu tempat menyimpan padi (candi Lumbung yang lain ada di kompleks Taman Wisata candi Prambanan). Ketiga candi tersebut terletak di pinggir Sungai Pabelan, dilereng barat Gunung Merapi, di daerah bertemunya (tempuran) Sungai Pabelan dan Sungai Tlingsing. Ketiganya menghadap ke barat. Candi Asu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Melihat ketiga candi tersebut dapat diperkirakan bahwa candi-candi itu termasuk bangunan kecil. Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah prasati batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I ( 874 M ) dan Sri Manggala II ( 874 M ).
Disebut Candi Asu karena didekat candi itu terdapat arca Lembu Nandi, wahana dewa Siwa yang diperkirakan penduduk sebagai arca asu ‘anjing’. Disebut Candi Lumbung karena diduga oleh penduduk setempat dahulu tempat menyimpan padi (candi Lumbung yang lain ada di kompleks Taman Wisata candi Prambanan). Ketiga candi tersebut terletak di pinggir Sungai Pabelan, dilereng barat Gunung Merapi, di daerah bertemunya (tempuran) Sungai Pabelan dan Sungai Tlingsing. Ketiganya menghadap ke barat. Candi Asu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Melihat ketiga candi tersebut dapat diperkirakan bahwa candi-candi itu termasuk bangunan kecil. Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah prasati batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I ( 874 M ) dan Sri Manggala II ( 874 M ).
Candi Gunung Wukir
Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal
adalah candi Hindu yang berada di dusun Canggal, kalurahan Kadiluwih, kecamatan
Salam, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini tepatnya berada di atas bukit Gunung
Wukir dari lereng gunung Merapi pada perbatasan wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Menurut perkiraan, candi ini merupakan candi tertua yang dibangun
pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu
pada tahun 732 M (654 tahun Saka).
Ciri-cirinya:
Kompleks dari reruntuhan candi ini
mempunyai ukuran 50 m x 50 m terbuat dari jenis batu andesit, dan di sini pada
tahun 1879 ditemukan prasasti Canggal yang banyak kita kenal sekarang ini.
Selain prasasti Canggal, dalam candi ini dulu juga ditemukan altar yoni, patung
lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu betina atau Andini.
Candi Prambanan
Berdiri di bawah Candi Hindu terbesar
di Asia Tenggara ini selarik puisi tiba-tiba terlintas di benak
Candi Prambanan yang dikenal juga
sebagai Candi Roro Jonggrang ini menyimpan suatu legenda yang menjadi bacaan
pokok di buku-buku ajaran bagi anak-anak sekolah dasar. Kisah Bandung Bondowoso
dari Kerajaan Pengging yang ingin memperistri dara cantik bernama Roro
Jonggrang. Si putri menolak dengan halus. Ia mempersyaratkan 1000 candi yang
dibuat hanya dalam waktu semalam. Bandung yang memiliki kesaktian serta merta
menyetujuinya. Seribu candi itu hampir berhasil dibangun bila akal licik sang
putri tidak ikut campur. Bandung yang kecewa lalu mengutuk Roro Jonggrang
menjadi arca, yang diduga menjadi arca Batari Durga di salah satu candi.
5. Candi Gunung Sari
Candi Gunung Sari adalah salah satu
candi Hindu Siwa yang ada di Jawa. Lokasi candi ini berdekatan dengan Candi
Gunung Wukir tempat ditemukannya Prasasti Canggal.
Ciri-cirinya:
Candi Gunung Sari dilihat dari
ornamen, bentuk, dan arsitekturnya kemungkinan lebih tua daripada Candi Gunung
Wukir. Di Puncak Gunung Sari kita bisa melihat pemandangan yang sangat
mempesona dan menakjubkan. Candi Gunung Sari terletak di Desa Gulon, Kecamatan
Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Semoga di masa depan Candi
Gunung Sari semakin dikenal oleh banyak orang untuk dapat menemukan inspirasi
dan keindahanny.
6. Arca Gupolo
Arca Gupolo adalah kumpulan dari 7
buah arca berciri agama Hindu yang terletak di dekat candi Ijo dan candi
Barong, di wilayah kelurahan Sambirejo, kecamatan Prambanan, Yogyakarta. Gupolo
adalah nama panggilan dari penduduk setempat terhadap patung Agastya yang
ditemukan pada area situs. Walaupun bentuk arca Agastya setinggi 2 meter ini
sudah tidak begitu jelas, namun senjata Trisula sebagai lambang dari dewa Siwa
yang dipegangnya masih kelihatan jelas. Beberapa arca yang lain, kebanyakan adalah
arca dewa Hindu dengan posisi duduk.
Ciri-cirinya:
Di dekat arca Gupolo terdapat mata air jernih berupa sumur yang dipakai oleh penduduk setempat untuk mengambil air, dan meskipun di musim kemarau panjang sumur ini tidak pernah kering. Menurut legenda rakyat setempat, Gupolo adalah nama patih (perdana menteri) dari raja Ratu Boko yang diabadikan sebagai nama candi Ratu Boko (ayah dari dewi Loro Jonggrang dalam legenda candi Prambanan).
Di dekat arca Gupolo terdapat mata air jernih berupa sumur yang dipakai oleh penduduk setempat untuk mengambil air, dan meskipun di musim kemarau panjang sumur ini tidak pernah kering. Menurut legenda rakyat setempat, Gupolo adalah nama patih (perdana menteri) dari raja Ratu Boko yang diabadikan sebagai nama candi Ratu Boko (ayah dari dewi Loro Jonggrang dalam legenda candi Prambanan).
Candi Cangkuang
Candi Cangkuang adalah sebuah candi
Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut,
Jawa Barat. Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta
merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda.
Cirri-ciri nya:
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi ini berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi ukurannya 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 m dan lébar 1,26 m.
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi ini berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi ukurannya 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 m dan lébar 1,26 m.
Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah
komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi,
Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat lima buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles
pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa
Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Ciri-cirinya:
Candi ini memiliki persamaan dengan
kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar
1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar
antara 19-27°C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di
lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar
lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang
mengandung belerang.
Candi Pringapus
Candi Pringapus adalah candi di desa
Pringapus, Ngadirejo, Temanggung 22 Km arah barat laut ibu kota kabupaten
Temanggung. Arca-arca berartistik Hindu yang erat kaitanya dengan Dewa Siwa
menandakan bahwa Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Siwaistis. Candi tersebut
dibangun pada tahun tahun 772 C atau 850 Masehi menurut prasasti yang ditemukan
di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932.
Ciri-cirinya:
Candi ini merupakan Replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hal ini terbukti dengan adanya adanya hiasan Antefiq dan Relief Hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Siwaistis
Candi ini merupakan Replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hal ini terbukti dengan adanya adanya hiasan Antefiq dan Relief Hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Siwaistis
Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks
candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan
Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena
ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial
karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan
yoni yang melambangkan seksualitas.
Cirri-cirinya:
Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yang mencolok pada para pengunjung. Kesan yang didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yang didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir.
Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yang mencolok pada para pengunjung. Kesan yang didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yang didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir.
CANDI BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA
1. CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak
di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di
sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa Syailendra.
2. CANDI PRAMBANAN
Candi Rara Jonggrang atau Lara
Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di
Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta,
40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang
terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan
Klaten.
3.CANDI KALASAN
Candi Kalasan atau Candi Tara dibangun sekitar akhir
abad ke 8 M atau awal abad ke 9 M diatas bangunan candi kuno. Candi yang berada
kira-kira 2 km di sebelah barat dari candi Prambanan, yaitu di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo ini dikategorikan sebagai candi umat Buddha.
4. CANDI MENDUT
Candi Mendut adalah sebuah candi berlatar belakang agama Buddha. Candi ini
terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,
beberapa kilometer dari candi Borobudur
5. CANDI ARJUNA
Candi Arjuna adalah sebuah kompleks candi Hindu peninggalan
dari abad ke-7-8 yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara,
Jawa Tengah, Indonesia
6.CANDI BARONG
Candi Barong yang mempunyai
hiasan kala dan naga mirip seperti barong pada pintu masuknya adalah candi
Hindu yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di dusun Candisari,
kelurahan Bokoharjo, Prambanan, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar
abad ke-9 dan ke-10 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno.
7.CANDI CANGKUANG
Candi Cangkuang adalah sebuah
candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles,
Garut, Jawa Barat. Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda
serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda.
8.CANDI DADI
Candi Dadi terletak di Desa
Sanggrahan, Boyolangu, Tulungagung Tulungagung, Jawa Timur. Letak dari Candi
Dadi tidak jauh dari lokasi Candi Cungkup, Candi Gayatri, dan Goa Selomangleng.
Lokasi candi berada di puncak gunung dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan
kaki
9.CANDI GEDONGSONGO
Candi Gedong Songo adalah nama
sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa
Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya
di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat lima buah candi.
10. CANDI PAWON
Candi Pawon berada di antara Candi Mendut dan Candi
Borobudur
Candi Pawon adalah nama sebuah candi. Candi Pawon dipugar
tahun 1903
11.CANDI SARI
Candi Sari yang berada di dekat candi Kalasan
Candi Sari adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari
Candi Sambi Sari, Candi Kalasan dan Candi Prambanan, yaitu di bagian sebelah
timur laut dari kota Yogyakarta, dan tidak begitu jauh dari Bandara
Adisucipto.
12.CANDI SINGOSARI
Candi ini berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang, (sekitar 10km dari Kota Malang) terletak pada
lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di ketinggian 512m dari
permukaan laut.
13. CANDI TKUS
Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan
Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Candi Tikus merupakan salah satu situs arkeologi utama di Trowulan. Bangunan
Candi Tikus berupa tempat ritual mandi (petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan
Majapahit. Bangunan utamanya terdiri dari dua tingkat
14. CANDI BIMA
Candi Bima terletak paling selatan di kompleks Percandian
Dieng. Pintu masuk berada di sisi timur. Candi ini cukup unik dibanding dengan
candi-candi lain, baik di Dieng maupun di Indonesia pada umumnya, karena
kemiripan arsitekturnya dengan beberapa candi di India. Pada bagian atap
terdapat relung dengan relief kepala yang disebut dengan kudu.
15.CANDI CETO
Candi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu
peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Lokasi candi berada
di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada
ketinggian 1400m di atas permukaan laut.
16. CANDI GATOTKACA
Candi Gatotkaca adalah candi
Hindu yang berada di Dataran Tinggi Dieng, di wilayah Kabupaten Banjarnegara,
Propinsi Jawa Tengah. Candi ini terletak di sebelah barat kompleks Candi
Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bhima, di seberang Museum Dieng Kailasa.
Dahulu, Candi Gatotkaca merupakan bagian dari kompleks yang terdiri atas enam
bangunan candi. Nama Gatotkaca sendiri diberikan oleh penduduk dengan mengambil
nama tokoh wayang dari cerita Mahabarata.
17. CANDI IJO
Candi Ijo adalah candi Hindu yang berada tidak jauh dari
Candi Ratu Boko atau kita-kira 18 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi
ini dibangun pada abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno, dan terletak
pada ketinggian 410 meter di atas permukaan laut.
18.CANDI KEDULAN
Candi Kedulan adalah candi Hindu yang berada tidak jauh dari
Candi Sambi Sari, yaitu di dusun Kedulan, kelurahan Tirtomartani, kecamatan
Kalasan, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada
saat zaman Kerajaan Mataram Kuno
19. CANDI MUARA TAKUS
Candi Muara Takus adalah sebuah candi Buddha yang terletak
di Riau, Indonesia. Kompleks candi ini tepatnya terletak di desa Muara Takus,
Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer
dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa
Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan
20. CANDI PENATARAN
Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu
(Siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung
Kelud, di sebelah utara Blitar.
21. CANDI SAMBI SARI
Candi Sambi Sari adalah candi Hindu (Shiwa) yang berada
kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau
kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad
ke 9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno
22. CANDI SEWU
Candi Sewu adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks
candi Prambanan (hanya beberapa ratus meter dari candi utama Roro Jonggrang). Candi
Sewu (seribu) ini diperkirakan dibangun pada saat kerajaan Mataram Kuno oleh raja Rakai
Panangkaran (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar
setelah candi Borobudur, sementara candi Roro Jonggrang merupakan candi
bercorak Hindu.
23.CANDI SUKUH
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang
terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah.
Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan
lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang
kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan
seksualitas
24. CANDI RATU BOKO
Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan komplek
sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari
komplek Candi Prambanan, 18km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50km barat
daya Kota Surakarta. Luas kese
- Candi Hindu, yaitu candi untuk memuliakan dewa-dewa Hindu seperti Siwa atau Wisnu, contoh: candi Prambanan, candi Gebang, kelompok candi Dieng, candi Gedong Songo, candi Panataran, dan candi Cangkuang.
- Candi Buddha, candi yang berfungsi untuk pemuliaan Buddha atau keperluan bhiksu sanggha, contoh candi Borobudur, candi Sewu, candi Kalasan, candi Sari, candi Plaosan, candi Banyunibo, candi Sumberawan, candi Jabung, kelompok candi Muaro Jambi, candi Muara Takus, dan candi Biaro Bahal.
- Candi Siwa-Buddha, candi sinkretis perpaduan Siwa dan Buddha, contoh: candi Jawi.
- Candi non-religius, candi sekuler atau tidak jelas sifat atau tujuan keagamaan-nya, contoh: candi Ratu Boko, gapura Bajang Ratu, candi Tikus, candi Wringin Lawang.
Pada suatu era dalam sejarah Indonesia, yaitu dalam kurun
abad ke-8 hingga ke-10 tercatat sebagai masa paling produktif dalam pembangunan
candi. Pada kurun kerajaan Medang Mataram ini candi-candi besar dan
kecil memenuhi dataran Kedu dan dataran
Kewu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hanya peradaban yang cukup makmur dan
terpenuhi kebutuhan sandang dan pangannya sajalah yang mampu menciptakan karya
cipta arsitektur bernilai seni tinggi seperti ini. Beberapa candi yang bercorak
Hindu di Indonesia adalah Candi Prambanan, Candi Jajaghu (Candi Jago),
Candi Gedongsongo, Candi Dieng, Candi
Panataran, Candi Selogrio, Candi
Pringapus, Candi Singhasari, dan Candi Kidal.[8]
Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi Borobudur dan Candi Sewu.[8]
Candi Prambanan di Jawa Tengah adalah salah satu candi Hindu-Siwa yang paling
indah.[9]
Candi itu didirikan pada abad ke-9 Masehi pada masa Kerajaan
Mataram Kuno.[9]
Candi Hindu-Buddha dibangun antara abad ke-7 dan ke-15
Masehi. Candi paling banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Titik
hitam menunjukan candi Hindu, sementara titik merah menunjukan candi Buddha.
Kompleks Candi Muaro Jambi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Situs Purbakala
Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia yang kemungkinan
besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Kompleks
percandian ini terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, tepatnya di tepi Batang Hari, sekitar 26
kilometer arah timur Kota Jambi. Koordinat
Selatan 01* 28'32" Timur 103* 40'04". Candi tersebut diperkirakakn
berasal dari abad ke-11 M. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks
candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Dan sejak tahun 2009 Kopleks Candi
Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.
Candi Muaro Jambi
KOMPLEKS Percandian Muaro Jambi yang di dalamnya tersimpan lebih dari
80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV
Masehi. Meskipun belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang
diyakini juga sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa
kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan di
bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
Situs purbakala ini membentang dari
barat ke timur di tepian Sungai Batanghari sepanjang 7,5kilometer.Kompleks
percandian ini dapat ditempuh melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota
Jambi sejauh 30 Km. Dari sekitar 80 reruntuhan candi yang sudah diketahui, yang
oleh masyarakat setempat disebut menapo, baru sebagian kecil yang sudah
dipugar. Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, sebuah bangunan menggunakan
batu merah.
Candi-candi yang sudah dibangun dan
bisa dikunjungi wisatawan adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi
Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, dan kolam Talaga
Rajo. Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek Percandian ini.
Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau Lamo.
Pemprov Jambi telah menyusun master
plan pengembangan situs candi Muaro Jambi dan berikut Design Engineering (DED)
detail untuk menentukan Restorasi Pengembangan Situs tersebut sebesar lebih
kurang 12 triliyun.
1.Candi Tinggi
2 Telago Rajo
3 Candi Gumpung
4. Kanal
kuno
5 Candi Kembar Batu
6 Peta jambi
7 Foto Udara Situs Muaro Jambi Candi Kedaton
semoga bermanfaat ya...
5 Candi Kembar Batu
6 Peta jambi
7 Foto Udara Situs Muaro Jambi Candi Kedaton
semoga bermanfaat ya...
Bonus Casino Online Spesial Dari Agen Judi Online Bolavita !
BalasHapusBonus 100% Bila Menang Beruntun 8x, 9x, 10x
Tersedia Banyak Provider Yang Lengkap !
» SBOBET 338a
» SA Gaming
» Sexy Gaming
» Fun BET
» Asia Bet
» E-Bet
» WM Casino
Promo Spesial :
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Rollingan 0.8%
• Bonus Referral 7% + 2%
Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
Tersedia Deposit & Withdraw Via : OVO, Gopay, Dana, Linkaja, Sakuku, Pulsa Dan Semua Jenis Rekening Bank Di Indonesia !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita