Ancaman Krisis Pangan
OPINI | 25 September 2013 | 09:50


Pentingnya Pangan
Jika ada uang tapi tidak ada barang yang
dibeli apa akibatnya? tentu uang tersebut tidak bernilai atau lebih
dari itu jika yang mau di beli/butuhkan adalah terkait makanan, maka
terjadi kelaparan, dan jika sudah lapar, maka akan berdampak pada
stabilitas fisik secara keseluruhan, sehingga membuat produktivitas
kerja rendah dan aktivitas ekonomi terganggu. Sebutlah makanan yang
dimaksud adalah pangan. Pangan bukan hanya isu ekonomi, namun pangan
sangat bermakna politik. Terganggunya ketahan pangan akan merambah ke
situasi ekonomi dan politik, oleh sebab itu upaya menciptakan ketahan
pangan harus menjadi pekerjaan serius dengan dukungan kebijakan
pendukungnya.Akibat terbesar jika ketahan pangan tidak kuat
(ketersediaan pangan), maka devisa kita harus keluar untuk mengimpor
pangan. Bicara pangan adalah bicara masa depan dan hidup.Terabaikannya
pangan akan menganggu stabilitas politik.
Krisis pangan yang melanda dunia tahun ini
benar-benar membuat negaranegara didunia harus berfikir keras mencari
jalan keluar. Kerja keras negara-negara dunia ini dipicu dengan kenaikan
harga pangan dan kekhawatiran akan bencanakelaparan yang mengiringinya
terkait dengan menurunnya daya beli akan bahanpangan yang cenderung
terus meningkat dan melangka.
Krisis pangan ini sebenarnya telah terjadi
sejak tahun 2005 namun barubooming pada tahun 2008 ini. Secara mendasar,
krisis ini dipicu oleh semakinmeningkatnya jumlah penduduk dunia yang
tidak didukung oleh peningkatan produksi pertanian. Selain faktor dasar
tersebut, kelangkaan pangan juga diakibatkanoleh baralihnya lahan
pertanian menjadi lahan industri, atau berubahnya arealpersawahan padi
dan gandum menjadi lahan jagung, kedelai dan berbagai macamtanaman
biji-bijian yang ditingkatkan produksinya untuk memenuhi konversi
kelangkaan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar nabati.
Krisis Pangan Dunia
Krisis pangan dunia dimulai sejak tahun 2005
ketika negara-negara dunia mulai mengkhawatirkan kelangkaan bahan pangan
yang kemudian hampir dipastikan akan menimbulkan kenaikan harga pangan.
Laporan FAO menyebutkan bahwadiperkirakan sekitar 36 negara mengalami
peningkatan harga pangan yang cukup tajam yang berkisar dari 75% sampai
200%. Dalam tiga tahun terakhir secara umum,
harga pangan dunia telah meningkat dua kali
lipat dan disusul dengan peningkatanjumlah penduduk miskin yang tidak
mampu mengakses bahan pangan.1 Kekhawatiran finalnya adalah adanya
gejolak sosial dan politik bagi negara-negara yang mengalamikrisis
pangan tersebut seperti yang terjadi di Somalia pada awal Mei 2008.
Kelangkaan produksi pangan sebenarnya telah
dimulai jauh hari sejak duniamengenal industrialisasi modern.
Berdasarkan catatan FAO, produksi bahan panganmeningkat sekitar 39% di
negara-negara berkembang pada tahun 1980an yangdidominasi oleh
negara-negara di Asia Timur. Sementara itu di Afrika pada dekadeyang
sama mengalami peningkatan produksi sebesar 33%.
Namun ternyatapeningkatan produksi pertanian
ini tidak bertahan lama karena dalam dekadeselanjutnya justru produksi
bahan pangan mengalami penurunan Laporan dari The International Food
Policy Research Institute menunjukkanbahwa produksi dan konsumsi pangan
regional dan internasional selama dua puluhtahun terakhir dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu pertumbuhan ekonomi dankebijakan ekonomi,
pertumbuhan populasi dan urbanisasi, infrastruktur di pedesaan,teknologi
produksi pertanian dan akses untuk mendapatkan teknologi tersebut
sertamanajemen penggunaan sumber daya alam dan pertimbangan ekologi
lingkungan.
Berdasarkan beberapa fenomena yang ada,
secara umum terdapat tiga elemenutama yang berkaitan dengan krisis
pangan dunia, yaitu peningkatan populasi yangtidak diimbangi dengan
peningkatan produksi pertanian, kemiskinan dan kelaparandan kebijakan
ekonomi.
Waspadai Defisit Produksi Pangan dan Gangguan Perdagangan
Mengantisipasi atas krisis pangan dunia ke
depan pemerintah Indonesia juga harus mempertimbangkan dampak defisit
produksi pangan global yang berpotensi menganggu perdagangan dan memicu
gejolak harga.Atas dasar situasi dan pertimbangan di atas, maka
peningkatan produksi pangan menjadi jalan keluar mutlak yang tidak bisa
di tawar.
Pergerakan harga global berdampak terhadap
pengeluaran konsumsi dan biaya hidup masyarakat, terutama terhadap
Negara berkembang yang cenderung pangsa pengeluaran panganya sangat
besar. Kondisi ini harus diantisipasi, misalkan kasus yang terjadi pada
gejolak harga pangan kedelai yang sangat menganggu stabilitas, terutama
produsen tempe tahu. Lonjakan harga daging juga menekan inflasi,
demikian halnya dengan harga bawang dan cabai.
Menurut laporan dari OECD-FAO, menunjukkan,
bahwa pada tahun 2013-2022 akan terjadi defisit produksi pangan. Produk
pangan global pada periode tersebut hanya naik 1,5 % atau lebih rendah
daripada rata rata bpertumbuhan tahun 2003-2012.
Prediksi OECD-FAO tersebut sangat relevan dan
realistis mengingat penyebab pertumbuhan produksi pertaniandunia
melambat adalah?(1) kelangkaan dan keterbatasan sumberdaya, (2)
keterbatasan lahan pertanian, dan (3) naiknya biaya produksi disisi lain
juga dipengaruhi oleh dukungan kebijakan pertanian baik menyangkut
aspek anggaran atau penguatan kelembagaan pertanian.Kemudian dilain
pihak, dari sisi permintaan, konsumsi produk pertanian-pangan di Negara
Negara berkembang terus meningkat sepanjang tahun.Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, misalnya (1) peningkatan populasi dan pendapatan,
(2) urbanisasi dan (3) perubahan pola makan. Dalam situasi tersebut,
jika stok pangan tipis, pada akhirnya akan mengancam ketahanan pangan
nasional.
Berdasarkan laporan pada Agricultural
Out-look 2013-2022 OECD-FAO dengan pembahasan yang komprehensif untuk
menempatakan delapan komoditas pertanian dunia yang meiputi sereal,
oil-seds, gula, daging, ikan, susu, kapas dan bahan bakar hayati.
Kemudian beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi permintaan dan
penawaran komoditas pangan dunia adalah (1) pertumbuhan penduduk ,(2)
perubahan demografi populasi, (3) kejuatan makro ekonomi, dan (4)
kecepatan pemulihan kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
Strategi Dunia Atasi Kelaparan dan Krisi Pangan
Dunia perlu berkoordinasi guna menemukan solusi
atas perubahan iklim dan krisis pangan. Hal ini terungkap dalam berita
yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO.Adalah José Graziano
da Silva, Direktur Jenderal FAO, Kanayo F. Nwanze, Presiden
International Fund for Agricultural Development dan Ertharin Cousin,
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia yang bersama-sama menulis
artikel berjudul “Tackling The Root Causes Of High Food Prices and
Hunger” guna merespon situasi krisis ini.
Mereka menyatakan, krisis pangan akan berdampak pada puluhan juta
penduduk dalam beberapa bulan ke depan, jika dunia tidak berkoordinasi
mengatasinya.Menurut pengamatan mereka, ada dua masalah utama yang perlu diatasi. Yang pertama adalah masalah jangka pendek yaitu melonjaknya harga pangan (jagung, gandum dan kedelai) di pasar dunia. Masalah ini berdampak pada penduduk miskin dan semua negara yang mengandalkan pada impor pangan. Yang kedua adalah masalah jangka panjang yaitu cara dunia memroduksi, memerdagangkan dan mengomsumsi pangan di tengah terus meningkatnya permintaan, populasi dan perubahan iklim.
Kabar baiknya, menurut ketiga penulis, dunia saat ini lebih siap menghadapi krisis pangan dibanding lima tahun yang lalu. PBB telah membentuk Unit Kerja Tingkat Tinggi untuk Keamanan Pangan Dunia (United Nations High-Level Task Force on Global Food Security) sementara organisasi negara-negara maju, G20, membentuk Agricultural Markets Information System (AMIS) guna meningkatkan transparansi di pasar global. Mereka juga memiliki Forum Tanggap Darurat terkait AMIS, guna mengatasi kekacauan pasar dengan melibatkan produsen dan pedagang pangan besar.
Kenaikan harga pangan, di satu sisi bisa menciptakan bencana bagi penduduk miskin, namun di sisi lain merupakan sumber pendapatan bagi petani kecil. Untuk itu, menurut ketiga penulis, dunia harus mampu menerapkan pendekatan ganda yaitu membantu para petani kecil berinvestasi dalam jangka panjang dan memastikan tersedianya jaring pengaman (safety net) bagi konsumen dan produsen pangan kecil yang terancam kehilangan aset mereka (seperti lahan pertanian) karena jebakan kemiskinan.
Banyak negara yang telah memiliki sistem jaring pengaman sosial ini yang bisa membantu petani kecil dan memberikan bantuan nutrisi bagi para ibu dan anak-anak guna memastikan mereka tidak kelaparan. Ketiga ahli ini juga meminta negara untuk tidak panik membeli pangan secara berlebihan (panic buying) serta tidak menciptakan kebijakan yang membatasi ekspor yang akan semakin memersulit krisis pangan.
Kenaikan harga pangan telah terjadi tiga kali dalam lima tahun terakhir. Penyebabnya tidak lain adalah fenomena iklim yaitu kekeringan di satu wilayah dan banjir di wilayah lain yang merusakkan produksi pertanian. Ancaman ini akan terus berlanjut sampai dunia bisa menemukan solusi menghadapi perubahan iklim.
Dalam jangka pendek, kerugian ini tidak hanya diderita oleh mereka yang langsung terkena dampaknya, namun juga diderita oleh komunitas internasional. Menurut perkiraan Program Pangan Dunia (WFP), jika harga pangan naik 10%, dunia internasional harus mencari tambahan dana sebesar US$200 juta per tahun guna menyediakan bantuan pangan.
Melihat situasi di atas, maka upaya upya untuk menyediakan pangan dan mengantisipasi krisis pangan dunia pemerintah harus memberikan pertimbangan dan perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Jika langkah langkah antisipasif tidak di tempuh sejak sekarang, maka sangat dimungkinkan kita akan larut dalam krisis pangan dan menambah jumlah daftar kemiskinan yang akan menganggu pertumbuhan ekonomi nasional.
Segera bergabung bersama S128Cash Bandar Betting Online Terpercaya.
BalasHapusRaih kemenangan Anda bersama kami hingga menjadi seotrang JUTAWAN !!
Sudah pastinya juga S128Cash menyediakan semua permainan FAIRPLAY yang sedang Populer saat ini, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Berikut PROMO BONUS Menarik dari S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa langsung hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Judi Bola Online