1. Pengertian Tes dan Pengukuran
Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang
untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa rasa lelah yang
berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu
luangnya serta untuk keperluan-keperluan yang mendadak.
Menurut Morehouse dan Miller, kebugaran
jasmani merupakan bagian dari total fitness yang mempunyai beberapa
kompnen antara lain :
- Antomical fitness
Antomical fitness merupakan sesuatu hal yang sukar di
kembangkan, karena untuk pengembangannya harus dimulai sejak masa
pertumbuhan anak-anak. Pengembangannya memerlukan waktu yang sangat banyak dan
hasilnya sangat terbatas, karena terbentur pada faktor keturunan.
- Physiological fitness
Physiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi fisiologinya agar dapat mengatasi keadaan lingkungan atau
tugas fisik yang menentukan kerja otot seara cukup efisien, tak mengalami
kelelahan dan telah memperoleh pemulihan yang sempurna.
- Phsycological fitness
Phsycological fitness menggambarkan tentang keadaan emosi
yang stabil dan berguna untuk mengatasi masalah serta membangkitkan kemampuan
untuk mengatasi gangguan emosi yang timbul secara mendadak.
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani
dilakukan suatu latihan kondisi fisik seesuai dengan bagian-bagian tubuh yang
dilatih. Latihan kondisi fisik bertujuan untuk meningkatkan kondisi tubuh agar
kemampuan fisik seseorang menjadi prima serta untuk menunjang aktivitas
olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang baik.
- Faktor-faktor penunjang agar kondisi fisik seseorang menjadi baik antara lain :
- Keteraturan melatih kemampuan gerak manusia yang meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan sebagainya.
- Tertib dalam kehidupan sehari-hari dalam pengaturan makanan, istirahat, berlatih, dan kegiatan lainnya yang bermanfaat.
- menciptakan lingkungan hidup yang segar, tenteram dan menyenangkan setiap orang.
Tes dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertanyaan untuk menilai pengetahuan. Dalam konteks kebugaran jasmani, tes merupakan suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmaniah. Sedangkan pengukuran kebugaran jasmani merupakan proses pengumpulan data atau informasi dari suatu objek tertentu. Dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur yang meliputi :
- Tes dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
- Tes dalam bentuk uji keterampilan gerak.
- Tes berupa skala dan alat ukur lainnya yang baku ( meter, berat atau suhu ).
Suatu tes dan pengukuran kebugaran
jasmani harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria berikut ini :
- Kesahihan (validasi)
Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut mengukur
sesuai dengan tujuannya atau sesuai dengan tuntutan yang harus diukur.
- Keterandalan (reliabilitas)
Suatu alat ukur diartikan andal (reliable) apabila
alat ukur tersebut memperoleh hasil pengukuran secara tetap atau konsisten pada
pengukuran kedua dengan atlet dan pelatih yang sama.
- Objektivitas
Objektivitas merupakan konsistensi hasil suatu tes yang
diperoleh dari dua atau lebih pengetes atau tester dan memperoleh hasil
pengukuran yang seragam pada atlet-atlet yang sama dengan waktu pengukuran yang
sama.
- Norma
Norma adalah petunjuk atau pedoman untuk mengetahui hasil
suatu pengukuran berdasarkan tempat seorang atlet yang melakukan tes. Norma
dapat digolongkan menjadi lima tingkatan, misalnya tingkatan sangat baik, baik,
sedang, kurang, dan sangat kurang.
- Tuntunan pelaksanaan baku
Dalam setiap tes atau pengukuran harus ada tuntutan yang
baku tentang bagaimana tes tersebut harus dilakukan. Tuntutan atau petunjuk
tersebut berlaku bagi atlet yang dites maupun pelatih yang mengetes.
Hasil pengukuran dapat dinyatakan
dalam skor kuantitatif yang dapat diolah secara statistik dan hasil pengukuran
dapat berupa skor, frekuensi, waktu, jarak dan jumlah. Pengukuran dalam
olahraga harus dilakukan berdasarkan asas-asas berikut :
- Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang tercapai.
- Metode pengukuran harus bersifat menyeluruh baik tes, pengukuran maupun evaluasi.
- Alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran harus valid dan reliabel.
- Tes dan pengukuran hendaknya dilakukan oleh petugas yang sesuai dengan bidangnya.
Aspek-aspek pengukuran kebugaran
jasmani, yaitu :
- Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan antara lain :
- daya tahan jantung dan paru-paru
- kekuatan otot
- daya tahan otot
- fleksibilitas
- komposisi tubuh
- Kesegaran jasmani yang behubungan dengan keterampilan antara lain :
- kecepatan
- kekuatan (power)
- keseimbangan
- kelincahan
- koordinasi
- kecepatan reaksi
Fungsi dari tes dan pengukuran
kebugaran jasmani dalam proses pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi :
- mengukur dan menilai kemampuan fisik siswa.
- menentukan status kondisi fisik siswa.
- mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
- memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
- memberi masukan bahan penilaian pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
http://www.remagari.co.cc/2010/05/tes-dan-pengukuran-kebugaran-jasmani.html
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar